Apa yang terbayang ketika ngeliat vespa?
Antik, nyantei, kaca mata pilot, helm batok dan lelaki
manis berambut keriting... Ouw cakep sekali.. Saat jiwaku mandek dengan
aktivitas kampus, my secret admirer
melintas dengan vespa birunya. Helm batok menutupi sebagian rambut ikalnya.
Topi butut, dan kaca mata hitam polit, tak sebiji zarah pun menghilangkan
keindahannya. Senyumnya memupus kepenatanku.
Vespa, kendaraan yang diciptakan orang Eropa ini memang
menarik banyak orang. Aku cukup tertarik dengan vespa. Aku pun memiliki banyak
kenangan dengan vespa. Pernah suatu kali, aku pulang nonton monolog festival di
CCF Bandung. Saat itu waktu menunjukan pukul 10 malam. Biasanya aku bergerombol
dengan teman-temanku pulang pake
angkot. Kali ini tak biasa, ada seorang teman yang menawariku untuk pulang ke
kostan pake vespa. Tentunya aku
sangat senang. Selain bisa menghemat ongkos, aku juga bisa menikmati udara
malam di Bandung sambil menikmati angin kembara.
Ditengah jalan, suara vespa terdengar sumbang. Temanku
menggotang-goyang jok vespa, sambil berkata ”Neng sabar yaa...”. Ternyata eh
ternyata.. bensinnya habis. Akhirnya aku turun dan berjalan berdampingan. Saat
itu, kami berjalan di jalan Cipaganti. Temanku disamping menuntun vespa menuju
pom bensin. Aku berjalan disamping vespa sambil tersenyum-senyum. Dasar vespa memang
ada aja yang ajaib. Saat itu, aku senang karena jalanan rimbun dengan pepohonan,
aku benar-benar merasakan udara Bandung saat perlahan menyusri jejalanan. Sambil
jalan, temanku melontarkan beberapa lelucon sunda. Kami tertawa bersama dan kulihat
matanya begitu berkilau. Sesampainya di Pom bensin, teman-temanku yang
ramai-ramai menaiki angkot melambaikan tangan sambil tersenyum. Kontan pipiku
memerah, tapi karena saat itu malam, otomatis mukaku terlihat buram.
Disaat yang lain. Temanku masih menawariku tumpangan
vespa. Pengalaman yang lampau memang tak membuatku kapok. Aku pun menerima
tawarannya dengan alasan yang sama, menghemat uang. Sebenarnya aku baru pertama
kali pulang diantar vespa. Mungkin ini akan jadi pengalaman yang menarik. Track
perjalanan Ledeng-Cimahi memang agak sedikit menantang, liukan naik turun dan belokan
membuat setiap pengendara harus berhati-hati. Saat itu, temanku bertanya
”Neng Mau yang cepat? Atau yang aman?”
”Yang cepat ” jawabku dengan sigap
Waktu jalanan menanjak dan sedikit berbelok. Otomatis
temanku langsung ngebut dan tancap gas. Aku dianjurkan untuk memegang
pinggangnya tapi aku enggan. Akhirnya aku trepelanting jatuh dari tanjakan. Badanku
terguling, betapa malunya saat itu. Gamis unguku langsung kotor begitu pula
dengan jilbab putihku. Lumpur dan bau tanah berjejak di pakaianku. Temanku
menyesal sambil nyengir.
”Neng ga apa-apa kan? Waduuh ini pertama kalinya aku
gagal ngebonceng orang. Waah kacau!”
”Iya ga apa-apa, toh ini kan ga disengaja” ujarku sambil
meringis kesakitan.
Pengalaman terbaru. Ketika itu, aku memaksa adik kelasku untuk
mengantarkanku pulang karena waktu itu aku malas berangkot-angkot ria. Selain
hari yang semakin sore, biasanya macet dijalanan membuatku sedikit kesal. Akhirnya,
adik kelasku bersedia mengantarkanku dengan vespa. Perjalanan begitu
mengasyikan, tiupan angin dan deru kendaraan membuatku selalu bersemangat. Tiba-tiba
di tengah pejalanan mur ban vespa jatuh otomatis vespa jadi oleng. Kami menepi,
setelah adik kelasku memiringkan Vespa, ternyata ban belakangnya lepas. Kami
saling memandang dan tertawa terbahak-bahak.. memang vespa..
”Teteh maaf ya, perjalanannya jadi terhambat.”
”Santai aja, ga apa-apa koq. Vespa kan biasanya kaya gini.”
Saat itu adik kelasku langsung membelikan ku minum dan
sebungkus biskuit. Dia merasa tidak enak karena gangguan ini.
Dari semua pengalamanku ini, tak sedikitku rasa suka ku
pada vespa berkurang, Vespa selalu membuatku merasa nyaman. Suatu saat nanti
aku juga mau mengendarai vespa dan konvoi bersama. Menaklukan daratan dan
melampaui lautan.. Vespa juga mengingatkanku pada lelaki bertopi butut yang
selama ini menjadi bintang di langit pentagon (Gedung FPBS UPI yang sekarang
roboh)..
Vespa.. oh Vespa. Oh topi butut...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar